Kisah Kiky Seorang IRT yang Menjadi Wisudawan Terbaik di UMY

Yogyakarta – Merasakan stuck pengalaman dan ilmu usai tujuh tahun bekerja, Kiky Puji Lestari, M.Ak., atau akrab dipanggil Kiky, memutuskan kuliah di Magister Akuntansi (Magsi) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Kiky pun kemudian berhasil menyelesaikan studi magisternya dengan tepat waktu — 3 semester — dengan prestasi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4 dan publikasi Sinta 2 di Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis (JRAK) dan Journal of Accounting and Investment (JAI).

Perempuan berusia 29 tahun ini ternyata adalah seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) yang bekerja, dengan pekerjaan terakhir menjadi Account Officer (AO) di PT. BPR Bhakti Daya Ekonomi (BPR BDE) Yogyakarta selama satu tahun enam bulan. Kemudian dirinya memutuskan menjadi full IRT dikarenakan mengandung sang buah hati. Namun, dengan kondisinya tersebut, tidak menjadi penghalang dirinya melakukan berbagai kewajiban.

“Saya merasa sudah bekerja hampir tujuh tahun, sementara lingkungan dan ilmu saya itu stuck di situ saja. Maka dari itu, saya memutuskan untuk lanjut Strata 2 (S2) dengan harapan karir saya bisa lebih naik,” ucapnya.

Ia pun menceritakan perjalanan selama menyelesaiakan studi Magister Akuntansi di UMY. Meski bukan mengalami kendala yang cukup berat, namun dirinya mengaku harus bisa mengatur waktu dengan baik.

“Alhamdulillah selama ini tidak terganggu, pintar-pintar bagi waktu aja, karena selama menjalani perkuliahan S2 ini saya masih bekerja di PT. BPR BDE sebagai AO. Lalu malamnya saya harus kuliah dan mengerjakan tugas, jadi ketika saya jadi IRT itu alhamdulillah tesis saya sudah selesai,” lanjutnya.

Berjarak enam tahun setelah lulus Strata 1 (S1) Akuntansi di Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY), ia menyebut ada ketakutan dan tantangan tersendiri dalam menjalani S2 ini, yaitu perasaan malu ketika tidak bisa mengikuti pelajaran.

“Tantangan dalam perkuliahan S2 itu mengikuti atau update wawasan, kebetulan teman-teman angkatan 2 Magsi UMY ini kan hebat-hebat, macam-macam background pekerjaannya, saya malu kalau tidak bisa mengikuti pelajarannya,” jelasnya.

Disinggung soal rencana ke depan setelah ini, wanita asal Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu menyebut untuk menjadi full IRT, tetapi tidak menutup kemungkinan akan mendaftar pekerjaan jika terdapat pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di tahun ini atau lowongan pekerjaan yang lain.

“Untuk yang terdekat di tahun ini mungkin masih menjadi full IRT dahulu, tetapi tidak menutup kemungkinan kalau di tahun ini ada pembukaan CPNS, saya bakalan daftar juga, atau ada peluang di ODP atau apapun, tetap di tahun depan akan daftar,” ujarnya.

Tak lupa juga, dirinya memberikan pesan kepada IRT di luar sana untuk semangat dalam melanjutkan studi karena wawasan yang didapatkan, nantinya akan bermanfaat dalam mendidik sang buah hati.

“Jadi IRT itu tidak ada salahnya, karena kita juga di rumah itu kan mendidik anak ya, kita tidak ada salahnya melanjutkan S2 karena pendidikan dan wawasan itu juga bermanfaat untuk mendidik lagi ke anak kita, kalaupun nanti kalian ada kesempatan untuk bekerja lagi, itu pasti akan sangat bermanfaat,” tutupnya. (LF)

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version