Fun Fact Budaya Warga Jogja yang Perlu Kamu Tahu

Kehidupan di Jogja yang dihuni oleh penduduk lokal dan pendatang menciptakan perpaduan budaya yang harmonis. Suasana di setiap sudut kota terasa nyaman dan asri. Jogja, yang oleh banyak orang disebut sebagai kota romantis di setiap tempatnya, memiliki penduduk lokal yang ramah, sehingga pendatang mudah beradaptasi. Kota ini begitu istimewa, ada banyak hal yang umum dilakukan di daerah lain, tetapi mungkin belum tentu terjadi di Jogja. Sebaliknya, perpaduan budaya yang erat dengan masyarakat lokal justru semakin memperkuat identitas Jogja, bukan menghilangkannya.

Budaya yang kental dan kebiasaan saling menghormati di Jogja membuat kota ini jarang terdengar dengan isu konflik. Jika ada masalah, biasanya diselesaikan secara kekeluargaan. Dengan wilayah yang relatif kecil dibandingkan kota lain, Jogja menawarkan keunikan tersendiri bagi penduduk lokal maupun pendatang yang tinggal di sini. Ada empat hal unik yang mungkin akan membuat pendatang mengalami culture shock saat tinggal di Jogja, meskipun hal tersebut sudah menjadi hal biasa bagi warga setempat.

Walaupun Macet, Jarang Membunyikan Klakson

Fun factnya, Jogja juga menjadi salah satu daerah yang jalanannya macet. Memang tidak bisa dibandingkan dengan daerah padat lainnya seperti Jakarta atau Surabaya. Tapi yang perlu diketahui, di jalanan yang macet atau lampu merah, kalian akan sangat jarang sekali mendengar suara klakson. Entah katanya karena orang Jogja itu penyabar sampai untuk berkomunikasi kadang tidak enakan. Mereka akan sangat sabar untuk menunggu walaupun ketika mau jalan bertemu dengan lampu merah lagi.

Di Jogja Hampir Tidak Ada Gedung Pencakar Langit

Buat yang pernah ke Jakarta, Surabaya, Bandung, atau kota besar lainnya pasti akan melihat banyak gedung pencakar langit. Di Jogja, bukannya melihat gedung-gedung tinggi alih-alih diisi warteg dan warmindo. Memang dalam peraturan pemerintah setempat juga berlaku ketentuan untuk tidak membangun bangunan pada ketinggian tertentu. Selain itu, banyaknya cagar budaya dan tempat bersejarah sebagai branding utama Jogja seringkali menjadi alasan di balik tidak adanya gedung tinggi di kota ini.

Tidak Memilih Gubernurnya dan Wakil Gubernur 

Siapa yang baru saja tahu kalau cuma di Jogja, Gubernur dan Wakil Gubernurnya langsung dilantik tanpa dipilih. Jogja merupakan provinsi yang satu-satunya tidak menyelenggarakan pemilihan umum Gubernur dan Wakil Gubernur di Indonesia. Enaknya, kalau musim-musim Pemilu, Jogja aman dan tentram disaat daerah lain sedang panas-panasnya. Gubernur dan Wakil Gubernur Jogja akan diganti ketika sang pemimpin sudah turun tahta. Setelah itu pun langsung digantikan oleh anggota keluarga yang berwenang, sudah disiapkan jadi putra mahkota. Perlu diketahui bahwa sistem Gubernur dijabat oleh Sultan dan Wakil Gubernur dijabat oleh Pakualaman diatur dalam Undang-undang (UU) Keistimewaan DIY.

Pergi Ke Tempat Wisata Seperti Malioboro Atau Alun-Alun

Jogja yang dikenal sebagai kota wisata menjadi nilai jual utama para wisatawan datang. Bukan ke Jogja namanya kalau belum datang ke Maliboro. Dari malioboro ke Alun-alun juga tidak membutuhkan waktu tempuh yang lama. Jarak lokasi yang saling berdekatan biasanya membuat orang-orang pasti mengunjungi tempat-tempat tersebut. Namun, yang jarang orang ketahui, warga lokal Jogja sendiri justru jarang sekali datang ke tempat-tempat tersebut. Mereka sadar di luar sana penuh dengan keramaian dan pendatang, jadi susah untuk menikmati suasana. Lebih baik menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah atau berlibur ke luar kota jika musim liburan tiba.

Itu tadi istimewanya Jogja, memang sederhana tapi orang Jogja belum tentu bisa melakukannya. Selain karena alasan budaya, kebiasaan, dan keamanan, percayalah Jogja akan tetap menjadi tujuan utama para wisatawan untuk berlibur. Kalau di daerah kalian apakah ada hal lumrah di luar sana tapi aneh di daerah sendiri?

 

Penulis : Muhammad Surya Kukuh

Editor : Sakinatudh Dhuhuriyah

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version