Wastafel Tanpa Sentuh

Pandemi COVID-19 yang tak kunjung usai setelah satu tahun lebih mengharuskan banyak pihak untuk berinovasi guna mencegah menlonjaknya kasus baru setiap harinya. Berbagai inovasi telah dilakukan, baik dari pakar ataupun akademik. Salah satu yang menjadi kebiasaan di masyarakat saat pandemi ini adalah mencuci tangan dan cek suhu tubuh. Hal ini dilihat oleh berbagai pihak untuk mengembangkan inovasi. Diantaranya dilakukan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Karya dari tiga mahasiswa UMM ini berhasil mendapat pendanaan dari Direktorat Jendral Perguruan Tinggi (Dikti) dalam Program Kreatifitas Mahasiswa-Karsa Cipta (PKM-KC). Mereka adalah Anwar Syaddad, Nasihul Fattah, dan Sania Umazatul Amsa yang menciptakan wastafel canggih dengan tenaga panel surya dan memanfaatkan sensor. Uniknya, wastafel ini bisa langsung mengecek suhu tubuh pengguna.

Karya ini muncul setelah adanya keresahan dari anggota tim akan adanya pandemi, juga kenyataan bahwa saat sesorang mencuci tangan, maka ia harus menyentuk gagang kran ataupun menginjak tumpuan di bawahnya. Hal ini menurutnya kurang efektif untuk membuat bakteri benar-benar hilang.

Wastafel canggih ini memanfaatkan teknologi sensor penghalang, sehingga bisa mendeteksi ada atau tidaknya tangan sebagai penghalang. Air akan menyala tanpa adanya sentuhan di bagian kran. Menariknya, alat ini memanfaatkan panel surya sehingga tidak bergantung pada listrik bangunan di sekitarnya. Panel surya tersebut disandingkan dengan baterai 20 volt dan akan bertahan selama dua hari meskipun tidak ada sinar matahari bahkan dalam kondisi hujan sekalipun.

Akhir-akhir ini memang banyak dilakukan penelitian dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan. Berbagai inovasi juga telah dikembangkan guna mengurangi penggunaan listrik di negeri ini. Pemanfaatan panel surya dalam alat ini dirasa sangat membantu baik dalam pelaksanaan screening kesehatan maupun pengurangan penggunaan listrik. Dengan alat ini tidak perlu lagi menembakkan thermo gun kepada orang lain.

Fitur pengukur suhu dalam alat ini akan bekerja ketika ada orang mencuci tangan. Fitur ini akan bekerja secara otomatis mengukur suhu tubuh orang tersebut. Data suhu nantinya akan ditambahkan dan masuk database website. Kemudian data ini dapat diolah dan dipergunakan oleh petugas medis untuk melakukan penelitian.

Bagi kelompok ini, alat ini dibuat sebagai bentuk kontribusi untuk masyarakat luas dan menjadi solusi upaya pencegahan virus COVID-19 yang semakin hari semakin naik. Anwar, salah satu anggota kelompok sangat berharap alat ini dapat dipergunakan dengan baik di masyarakat kedepannya.

 

Reporter : Sri Fatimah

Editor : Sakinah

Related Posts