Teknik, mendengar kata tersebut pasti yang terbesit di pikiran pasti sebuah perhitungan, sebuah masalah di bidang otomotif dan segala macam hal yang berkaitan dengan mesin. Menjadi mahasiswa Teknik tidaklah mudah, mahasiswa Teknik diwajibkan untuk menjadi manusia yang kreatif. Alhasil, beberapa anggapan muncul di ranah mahasiswa Teknik dari mulai tukang mesin, teknisi jago, sampai mahasiswa penunggu kampus. Nah berikut beberapa stereotype yang bisa kalian temui di kalangan mahasiswa Teknik.
- Pasti bisa oprek motor dan mobil
Mahasiswa Teknik tidak hanya fokus ke mesin mobil dan motor. Terlebih, mereka memiliki beberapa penjurusan dan fokus masing-masing antara lain Teknik Sipil, Teknik Arsitektur, Teknik Industri, Teknik Mesin, Teknik Informatika dan banyak lagi. Namun, sekali lagi, Teknik tetaplah Teknik di mata masyarakat dimana mereka menganggap mahasiswa Teknik adalah mahasiswa yang belajar hal mekanik. Terlebih, stereotype ini akan mudah ditemui di kalangan mahasiswa Teknik Mesin. Padahal, mesin yang mereka pelajari tidak melulu mesin kendaraan tapi yang lebih besar seperti mesin pabrik dan manufaktur yang lebih besar lagi. Untuk anak Teknik Mesin, bersabarlah.
- Harus berambut gondrong
Entah dimulai darimana, tapi anak Teknik terasa tidak afdol jika tidak gondrong. Padahal perkakas mesin bisa saja melilit rambut mereka jika rambut mereka panjang. Konon katanya, mahasiswa yang gondrong akan lebih sangar jika berhadapan dengan adik tingkat, padahal hal tersebut tidak dibenarkan. Namun, karena seringnya melihat mahasiswa Teknik yang berambut panjang, maka munculah stereotype seperti ini.
- Senioritas tinggi
Sebagai mahasiswa Teknik, mereka dituntut untuk jadi mahasiswa yang bermental tangguh dan kuat. Oleh karenanya, terkadang terdapat event tahunan bernama “Makrab” atau malam keakraban yang diorganisir langsung oleh para senior terharap junior. Sayangnya, acara ini sering dihiasi dengan acara marah-marah dan perpeloncoan oleh para senior. Sehingga, hal ini memberikan cap bahwa senioritas di kalangan mahasiswa Teknik itu tinggi.
- Khusus untuk laki-laki
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa sebagian besar mahasiswa Teknik adalah laki-laki. Bahkan dalam satu angkatan, jumlah perempuan bisa dihitung oleh jari. Namun, semua itu tidaklah benar. Teknik sebenarnya untuk semuanya, tidak ada separasi gender dan separasi khusus untuk siapa jurusan ini, semua orang mendapat porsi dan kesempatan yang sama. Hal ini mungkin terjadi karena kegiatan lapangan mahasiswa Teknik atau bisa dikenal dengan kegiatan laboratorium diisi dengan perkakas besar dan berat sehingga dianggapnya hanya laki-laki yang bisa mengopreasikannya.
Nah itulah, beberapa stereotype yang bisa kalian jumpai di kalangan mahasiswa Teknik. Dengan beberapa stereotype di atas, kalian pernah mengalami yang mana saja? Yuk share di kolom komentar di bawah. Semangat Teknik, Solidarity Forever!
Penulis : Sibakhul Milad
Editor : Sakinah