SMEDAL: Smart Medicine Alarm, Terobosan Luar Biasa Tim PKM Fakultas Program Vokasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Pekan Kreativitas Mahasiswa atau biasa disebut PKM adalah ajang dimana mahasiswa bisa mengasah kreativitas, kerja sama tim, dan kemampuan mereka dalam banyak hal. Salah satu bagian dari PKM itu sendiri adalah PKM-KC atau pekan Kreativitas Mahasiswa bidang Karya Cipta. Salah satu tim dari program Vokasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pun terinspirasi untuk menciptakan alat yang mereka beri nama SMEDAL: Smart Medicine Alarm yang akan sangat berguna bagi para penderita penyakit berat, salah satu contohnya adalah Tuberculosis atau TBC.

Jadi apa itu SMEDAL: Smart Medicine Alarm? Terobosan ini adalah terobosan untuk menciptakan alat berbentuk alarm, alat ini dirancang sebagai pengingat minum obat yang khusus ditujukan untuk para penderita penyakit berat yang mengharuskan mereka untuk selalu minum obat tepat waktu, terkhusus penderita TBC.

Alat SMEDAL sendiri dilengkapi indikator dalam kotak obat yang nantinya akan menjadi sarana yang akan membantu para pengguna bisa meminum obat tepat waktu. Misalnya obat tuberculosis (TBC) diberikan terus menerus setiap pagi sebelum makan, dengan tujuan agar bakteri-bakteri TBC dapat dibasmi sepenuhnya. Jadwal pemberian yang sembarangan mempengaruhi hasil yang kurang efektif. Dalam artian bakteri pada TBC tidak akan mati / memakan waktu lebih lama. Di dalam pemberantasan tuberkulosis ada petugas yang disebut “pengawas konsumsi obat”, bertujuan pasien selalu meminum obat tepat waktu.

Dengan fakta inilah, SMEDAL bisa menjadi solusi karena alat ini bisa menjadi alarm bagi para penderita untuk minum obat tepat waktu sesuai anjuran dokter. Alat ini juga rencananya akan dirancang dnegan memiliki sensor khusus dimana alarmnya tidak akan mati jika penggunanya belum meminum obat, hal ini bisa menjadi terobosan besar yang akan berguna bagi banyak pihak.

Salah satu anggota tim PKM optimis dan semangat bahwa ide mereka ini akan menjadi luar biasa jika dieksekusi dengan benar. “Kami masih berusaha untuk mengembangkan ide kami agar lebih matang lagi,” tukasnya ketika wawancara (23/3).

 

Penulis : Sri Indriani Fitri

Editor : Sakinah/Uke

Related Posts