Selamat! Tim Garuda UNY dan Sapuangin ITS Jadi Jawara SEM OTA 2021

Mahasiswa Indonesia kembali unjuk kemampuan di mata dunia. Kali ini, prestasi datang dari tim Garuda Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan Sapuangin dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS). Kedua tim ini berhasil menyabet juara dalam kompetisi internasional inovasi kendaraan hemat energi Shell Eco-Marathon (SEM) Off-Track Awards (OTA) 2021.

SEM adalah kompetisi global tahunan bagi para mahasiswa di seluruh dunia yang menguji gagasan inovatif terkait efisiensi energi. Kompetisi ini pertama kali dilakukan di Perancis pada tahun 1985. Sedangkan Indonesia telah berpartisipasi dalam kompetisi ini sejak 2010, atau tepatnya ini adalah kompetisi ke-11 kalinya diikuti.

Penghargaan dalam OTA 2021 diberikan untuk tujuh kategori yakni Vehicle Design Award for Urban Concept, Vehicle Design Award for Prototype, Data & Telemetry Award, Safety Award, Communications Award, Simulate to Innovate, dan Technical Innovation. Juara pertama dari setiap kategori berhak mendapatkan hadiah sebesar 1.500 dolar Amerika Serikat, sedang runner-upnya memperoleh 750 dolar Amerika Serikat.

Tahun 2021, kompetisi SEM ini dilakukan secara daring sejak bulan Februari lalu. Secara global, ada total 154 tim dan 137 universitas di 37 negara yang berpartisipasi sampai tahap akhir. 27 diantaranya adalah tim dari Indonesia. Panel juri dalam ajang kompetisi ini adalah para eksekutif dari Shell, Nissan, SwRI, dan Schmid Elektronik.

Tim Garuda UNY menjadi juara I di kategori Vehicle Design Award for Urban Concept. Sedangkan Tim Sapuangin ITS menyabet juara I di kategori Data & Telemetry Award. Tim Garuda UNY dinilai berhasil menunjukkan pengembangan produk yang konstruktif dan menghasilkan pengurangan berat tanpa mengurangi performa kendaraan.

Sementara Tim Sapuangin ITS dinobatkan sebagai jawara dikategori Data & Telemtry Award karena dinilai sukses menggunakan data telemetri. Data telemetri sendiri merupakan teknologi yang memungkinkan pengukuran jarak jauh dan pelaporan informasi kepada perancang atau operator sistem dengan cermat sehingga meningkatkan optimasi strategi berkendra. Tim ini juga mencetak sejarah sebagai tim pertama kali dari Indonesia yang menjuarai kategori ini ditingkat internasional.

Tak hanya dua tim tersebut, nyatanya Tim Rakata dari Institut Teknologi Bandung (ITB) juga berhasil meraih posisi runner-up di kategori Data & Telemetry Award. Sedangkan runner-up di kategori Safety Award dimenangkan oleh Tim Arjuna dari Universitas Indonesia (UI).

Kemenangan tim mahasiswa Indonesia ini tentu sangat disambut baik oleh seluruh elemen masyarakat Indonesia. Keberhasilan tim-tim Indonesia di kancah internasional menunjukkan iklim inovasi yang terus ada di kalangan generasi muda. Nadiem Makarim selaku Menteri Kemendikbud-Ristek sangat mengapresiasi keberhasilan ini. Ia juga berharap akan banyak inovasi-inovasi lain yang muncul khususnya dalam rangka pemecahan masalah di masyarakat.

Presiden Direktur dan Country Chair Shell Indonesia, Dian Andyasuri mengungkapkan setidaknya ada 93 total konsep inovasi yang ia terima dari berbagai universitas di Indonesia. “Ini menunjukkan bahwa semangat berinovasi di tengah pandemi tidak padam. Prestasi ini harus dijaga dan dikelola sebagai aset pasukan bangsa Indonesia dalam manajemen talenta nasional. Khususnya bagaimana nantinya inovasi-inovasi tersebut mampu direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari,” imbuh Dian. (Sraii)

 

Penulis : Sri Fatimah

Editor : Sakinah/Uke

Related Posts