Seringkali mahasiswa diminta untuk melampirkan nilai tes kemampuan bahasa Inggris jika ingin melanjutkan studi di luar negeri. Biasanya tes tersebut berupa TOEFL (Test of English as Foreign Languange) atau IELTS (International English Languange Testing System) yang telah berstandar internasional. IELTS digunakan untuk mendaftar ke universitas di Australia, Inggris, dan Selandia Baru, sedangkan TOEFL digunakan untuk melanjutkan studi di Amerika Serikat dan Kanada. Adapun kegunaan dari kedua tes tersebut untuk membuktikan kemampuan bahasa Inggris dalam mendengar, membaca, dan menulis. Meskipun sama-sama mengukur tes kemampuan bahasa Inggris, terdapat perbedaan diantara kedua tes tersebut. Mari simak ulasan berandakampus.com berikut.
1. TOEFL
TOEFL memiliki tiga macam pilihan ujian. Pertama, IBT atau Internet-Based Test yang terbagi menjadi reading, listening, speaking, dan writing. Kedua, CBT (Computer Based Test) yang meliputi listening, reading, structure, dan writing. Ketiga, PBT (Paper Based Test), ujian yang terdiri dari listening, structure and written expression, reading comprehension, dan writing. Ketiga jenis TOEFL ini memiliki skor tertinggi yang berbeda, dimana nilai tertinggi IBT adalah 120 poin, CBT dengan batas 300 poin, dan PBT yang berkisar antara 310-667 poin.
Tes TOEFL menggunakan bahasa Inggris Amerika atau American English. Adapun seluruh soal pada tes TOEFL merupakan pilihan ganda. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan soal TOEFL sekitar empat jam. Adapun hasil tes TOEFL hanya berlaku 2 tahun, sehingga harus mengikuti ujian ulang TOEFL apabila sudah habis masa berlakunya. Hasil ujian TOEFL dapat digunakan untuk mendaftar kuliah dan program beasiswa.
2. IELTS
IELTS memiliki dua versi tes, yaitu Academic dan General Training. Versi Academic adalah tes IELTS yang digunakan untuk mendaftar kuliah atau profesi-profesi di dunia kesehatan. Sedangkan versi General Training digunakan untuk orang yang ingin bekerja atau bermigrasi ke negara-negara Eropa, Selandia Baru, dan Australia. Kedua versi tes IELTS dibagi menjadi tiga bagian, yaitu 40 menit untuk bagian listening, 60 menit untuk bagian reading, dan 60 menit untuk bagian writing. Hasil ujian IELTS diurutkan dengan 9-band scoring system, dimana skor 9 dinyatakan sebagai expert user. Sedangkan skor 1 dinyatakan sebagai non user.
Tes IELTS tidak seperti TOEFL yang keseluruhan soalnya merupakan pilihan ganda. Pada IELTS, terdapat sesi tes yang berbicara langsung dengan penguji dalam kurun waktu 12-14 menit seputar diri sendiri dan sebuah topik. Selain itu, keseluruhan jawaban tes IELTS menggunakan tulisan tangan. Adapun durasi menyelesaikan tes IELTS biasanya memakan waktu dua jam empat puluh lima menit. Hasil tes IELTS berlaku selama 2 tahun dan harus mengikuti ujian kembali apabila masa berlakunya telah habis. (ind)
Sumber Foto : sylingo.com
Penulis : Indri Fahra Febrina
Editor : Sakinah/Uke