Akhir-akhir ini publik digemparkan dengan ramainya perbincangan mengenai topik gelar profesor. Ada banyak pihak yang menuai pro dan kontra serta mempertanyakan esensi dari gelar tersebut, terutama relevansinya dengan era perkembangan digital saat ini. Gelar profesor seringkali dianggap seksi dalam dunia pendidikan, karena merupakan gelar tertinggi yang diraih seorang akademisi dalam dunia pendidikan. Namun, mengapa gelar profesor saat ini menjadi polemik dan perdebatan di masyarakat?
Perlu diketahui bahwa untuk memperoleh gelar profesor, seorang akademisi melewati proses yang sangat panjang. Profesor bukan sekadar gelar prestisius yang disematkan semata-mata. Namun melalui proses penelitian, melakukan publikasi ilmiah, menciptakan penemuan, dan memiliki riwayat mengajar di kampus. Dengan demikian, gelar profesor memang disematkan sebagai simbol dan pengakuan atas kontribusi yang diberikan dalam bidang akademik.
Profesor memiliki tugas dan tanggung jawab yang tidak sedikit, selain ditempuh dalam waktu yang lama, seorang profesor juga harus mempertanggungjawabkan tugasnya. Mereka harus terus membimbing mahasiswa dalam proses belajar dan penelitian. Selain itu, proses pembelajaran yang dilakukan tidak hanya berdasar pada teori yang dikuasai, namun juga experience yang dimiliki. Ada pula proyek-proyek penelitian yang berkaitan dengan perkembangan digital yang pastinya melibatkan akademisi sesuai dengan bidang mereka, dalam rangka memberikan kesejahteraan melalui proyek yang diciptakan. Dengan demikian, gelar profesor bagi seorang individu harus memiliki kapasitas untuk menjadi pemimpin dalam dunia akademik dan ilmiah.
Di kampus, gelar profesor seringkali dikaitkan dengan kualitas akademik yang dimiliki. Keberadaan para profesor yang berkualitas tinggi ini mampu menciptakan citra serta meningkatkan reputasi kampus. Dampak positifnya, mahasiswa akan mendapat kesempatan belajar yang berkualitas dan ahli di bidangnya. Selain itu, profesor juga berperan dalam kolaborasi nasional maupun internasional yang dapat membuka peluang penelitian, pengembangan, dan inovasi yang lebih luas untuk ke depannya.
Namun pada akhirnya, menjaga nilai dan kepercayaan terhadap gelar profesor juga tidak mudah. Harus ada aturan yang jelas dan jujur dalam proses pemberian gelar ini. Tujuannya agar gelar profesor benar-benar mencerminkan keahlian dan kontribusi luar biasa dari penerimanya. Perdebatan yang sedang terjadi saat ini bisa menjadi kesempatan bagi institusi pendidikan untuk memperbaiki sistem mereka. Dengan begitu, gelar profesor tetap menjadi gelar kehormatan dan keunggulan dalam dunia pendidikan.
Penulis : Muhammad Surya Kukuh
Editor : Sakinatudh Dhuhuriyah
