MBKM dan Eksistensi Organisasi Kampus, Sudah Seharusnya Bisa Proporsional dan Berkorelasi

Saat ini mahasiswa seringkali dihadapkan pada pilihan yang sulit dalam belantara kehidupan kampus. Biasanya ada tipe mahasiswa yang kuliah rapat (Kura-kura) dan kuliah pulang (Kupu-kupu). Bagi mereka yang menikmati kegiatan semasa berkuliah biasanya bergabung dalam organisasi kampus. Sekarang, muncul program ‘Merdeka Belajar Kampus Merdeka’ atau MBKM yang ditawarkan pemerintah. Tidak hanya mahasiswa Kura-kura yang berminat pada program ini, mereka yang Kupu-kupu pun tertarik melihat benefit yang ditawarkan.

Memang kedua opsi tersebut memiliki manfaat dan tantangan tersendiri. Namun kita juga perlu tahu bahwa rasa-rasanya opsi tersebut merupakan sesuatu yang saling melengkapi dan bisa melahirkan kenangan manis bagi mahasiswa yang menikmatinya.

Merdeka Belajar Hadir untuk menghasilkan SDM yang relevan

Hadirnya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sebagai bentuk transformasi dunia pendidikan dalam menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Program ini menjadi alternatif mahasiswa yang menawarkan kegiatan mahasiswa di luar kelas sehingga bisa lebih mengembangkan diri mereka. Dengan adanya kesempatan memperluas wawasan, program ini melibatkan mahasiswa untuk terjun langsung seperti magang, mengajar, pertukaran mahasiswa, dan partisipasi mahasiswa dalam penelitian di masyarakat. Tentu benefit yang ditawarkan memang cukup menggiurkan bagi mahasiswa.

Berdasarkan data Kemendikbudristek, sebanyak 43 ribu lebih mahasiswa ikut berpartisipasi pada program MBKM tahun 2023 lalu. Data tersebut membuktikan mahasiswa memiliki minat yang besar untuk terlibat dalam program MBKM yang menawarkan pengalaman belajar di luar kampus. Salah satu bentuk ‘jualan’ yang ditawarkan berupa pengalaman praktis yang relevan. Misalnya saja mahasiswa jurusan desain yang mengikuti program magang sebagai ilustrator di perusahaan tertentu dengan jangka waktu beberapa bulan. Di waktu yang sama, saat mahasiswa lain sedang menempuh mata kuliah, mahasiswa yang mengikuti program magang ini sudah mendapatkan ilmu praktis dari kegiatan yang diikuti.

Meskipun memberikan peluang untuk belajar lebih dalam, program MBKM tidak selalu memberikan ruang dengan cakupan yang lebih luas. MBKM tidak menawarkan pengalaman yang sama dengan organisasi kampus. Aspek yang dimaksud adalah pengembangan leadership, relasi sosial, dan aspek lainnya. Namun berbanding terbalik jika mahasiswa yang mengikuti MBKM dilandasi dengan pengalaman organisasi, hal tersebut akan lebih seimbang.

Peran Organisasi dalam Menumbuhkan Kepemimpinan dan Lingkungan Sosial Mahasiswa

Organisasi kampus menjadi bagian penting dalam menciptakan pengalaman bagi mahasiswa. Alasan utama mahasiswa mengikuti organisasi kampus adalah menciptakan jiwa kepemimpinan dan pengalaman dalam lingkungan sosialnya. Akhir-akhir ini juga muncul pembahasan organisasi kampus yang tidak relevan lagi bagi mahasiswa. Lagi-lagi relevan tidaknya sebuah organisasi juga dilihat dari SDM yang ada. Jika SDM yang ada dalam sebuah organisasi baik, maka organisasi tersebut juga pastinya akan bergerak dinamis. Dengan begitu organisasi mahasiswa akan memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan zaman.

Selain itu, dalam organisasi mahasiswa, kemampuan komunikasi, negosiasi, dan kerjasama tim merupakan hal yang paling utama. Di dalamnya, kita akan langsung menerima pembelajaran sekaligus tantangan tersebut. Organisasi kampus juga memberikan kesempatan untuk membangun relasi sosial yang kuat. Mahasiswa dapat bertemu dengan orang-orang yang memiliki visi dan tujuan yang sama, serta mendapatkan dukungan dan inspirasi dari sesama anggota. Jika dalam organisasi mahasiswa mampu menciptakan jiwa kepemimpinan dan sosialnya untuk diri sendiri, maka tantangan selanjutnya ialah bagaimana menumbuhkan perasaan adaptif pada kesempatan yang akan datang. Dalam hal ini adalah relevansinya dengan program MBKM.

Sebuah Keberlanjutan dan Menciptakan Keseimbangan

Menimbang adanya dua opsi tersebut, yaitu program MBKM dan organisasi kampus, penting bagi mahasiswa untuk terlebih dahulu mengetahui basic sebelum melanjutkan langkahnya. Keduanya menawarkan manfaat yang berbeda satu sama lain namun tetap saling berkorelasi dan timbal balik. Perlu diingat bahwa dengan mengkolaborasikan kedua opsi tersebut maka akan memberikan pengalaman yang jauh lebih berharga.

Jadi, jika kamu seorang mahasiswa yang masih bingung dengan dua opsi untuk melangkah pada masa yang akan datang, harus tetap mempertimbangkan aspek yang sudah dijelaskan. Bagaimana memahami relevansi dalam dunia industri namun dengan tetap memiliki basic dalam kepemimpinan dan sosial. Dengan demikian, kamu dapat memaksimalkan potensi dan mempersiapkan diri untuk masa depan yang sukses dan bermakna.

 

Penulis : Muh. Surya Kukuh

Editor : Sakinatudh Dhuhuriyah

Related Posts