Lanjut Study Luar Negeri? Siapa Takut!

Sebagian orang menganggap bahwa belajar di luar negeri merupakan suatu hal yang sulit dicapai, mungkin karena keterbatasan bahasa? Atau karena keterbatasan finansial? Tapi tahukah kamu bahwa rata-rata semua universitas di luar negeri menawarkan beasiswa, bahkan di level fakultas pun mereka juga menyediakan beasiswa tersebut. Tapi, aku LPDP minded! Gak mau kelain hati.

Kalau yang lain menawarkan kemudahan dibandingkan LPDP tetap gak mau pindah nih? Hehe, kita tahu jika ingin lolos beasiswa LPDP sangatlah berat, tidak hanya berat secara ‘requirementsnya’ tapi berat secara saingannya. Terlalu banyaknya peminat LPDP membuat kita, scholarship hunter, berpikir ulang tentang hal istimewa apa yang kita punya supaya bisa lolos LPDP.

Tak banyak diketahui bahwa beasiswa di luar negeri sangatlah beragam dan prosesnya juga tidak terlalu rumit seperti kebanyakan, namun memang kita dituntut harus sabar. Jadi, sudah siap untuk pindah ke lain hati?

1. Siapkan Berkas

Pertama-tama kamu harus menyiapkan basic berkas, seperti transkrip nilai, ijazah, TOEFL/IELTS, paspor dan 2 surat rekomendasi. Biasanya, surat rekomendasi ini bisa kamu dapatkan dari ketua prodi, dekan, atau dosen pembimbing kamu, tidaklah sulit untuk mendapatkan surat rekomendasi ini.

a. Motivation Letter

Perlu diingat bahwa tidak semua fakultas atau universitas memasukkan motivation letter dalam persyaratan pendaftaran studi S2. Jika kamu belum menentukan fakultas/universitas yang akan kamu tuju ada baiknya kamu tetap mempersiapkan motivation letter ini. Tidak sulit, banyak contoh dan juga tata cara pembuatannya, namun jangan copy paste ya! Karena motivation letter mempunyai nilai yang cukup tinggi untuk penentuan kamu diterima/tidaknya.

b. Study Plan dan Application Letter

Rencana belajar, biasanya rencana belajar ini akan ditampilkan pada wesbite resmi fakultas atau prodi yang kamu tuju. Hal ini sangat penting untuk kamu ketahui agar kamu mempunyai pandangan terhadap studi yang akan kamu jalani, jika di Indonesia kita sering menyebutnya SKS (Satuan Kredit Semeter). Apabila study plan tidak tersedia di situs resmi fakultas, kamu bisa menghubungi pihak fakultas melalui e-mail yang tertera.

2. Submit it!

Jika pendaftaran sudah dibuka, kamu bisa langsung mendaftar. Biasanya ada dua cara untuk mendaftarkannya, melalui jalur online dan offline. Jika kebetulan kampus yang kamu tuju memerlukan datamu hardfile berarti mau tidak mau kamu harus mengiriman berkas tersebut ke kampus. Kemudian, yang perlu dicatat: Biasanya pihak kampus akan memungut biaya pendaftaran

3. Wawancara

Setelah seleksi administrasi, apabila kamu lolos maka kamu akan dihubungi untuk seleksi wawancara. Dalam wawancara ini, saatnya kamu unjuk gigi! Tentang ketertarikan kamu, kemampuan kamu dll, yakinkan professor yang mewawancarai kamu sehingga beliau tidak bisa menolak kamu.

4. Pengumuman

Bismillah, kamu akan diterima di kampus impian kamu untuk melanjutkan studi, aamiin. Setelah tahap pengumuman ini, kamu akan mendapatkan LoA (Letter of Acceptance) yang bisa digunakan untuk memenuhi persyaratan beasiswa kamu.

5. Beasiswa

Apply beasiswa yang kamu inginkan dengan menggunakan syarat yang hampir sama dengan yang disebutkan di atas. Jika kamu sudah berhasil mendapatkan LoA, insyaallah 80% kamu sudah pasti mendapatkan beasiswanya.

Mudah bukan? Tidak se-menakutkan yang ada di bayangan kamu sebelumnya kan?

 

Penulis : Idhea Cantika

Editor : Sakinah/Uke

Related Posts