Ini 5 Tips Mengadapi Dosen Killer di Kampus

 

Dunia perkulihan tak bisa terlepas dari pembelajaran oleh para dosen. Berbegai tipe mengajar yang diberikan pun beragam. Tipe-tipe ini yang kemudian banyak digunakan mahasiswa dalamĀ  menjuluki seorang dosen. Sebut saja salah satunya dengan kalimat “killer“. Killer sendiri sering diartikan sebagai dosen galak, kurang perhatian dalam memberikan tugas, dan banyak ditakuti oleh mahasiswa.

Sebuah hal yang mustahil bagi mahasiswa adalah menghindari kelas yang dipimpin oleh seorang dosen killer. Entah dalam setiap semesternya hampir didapati dosen tipe ini, bahkan ketika mengerjakan tugas akhir sekalipun.

Mempunyai perasaan gugup ataupun takut terhadap tipe dosen seperti ini bukanlah hal yang salah. Meski demikian apapun karakter setiap dosen di kampus, yang wajib diingat bahwa mereka bahkan dosen killer sekalipun hanya berharap seluruh mahasiswanya bisa memahami materi yang diberikan.

Ada beragam cara dan tips yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi ketakutan menghadapi dosen killer. Hal ini disampaikan oleh Dosen Komunikasi Universitas Airlangga, Suko Widodo.

Yuk, simak caranya!

Hal yang pertama adalah mengenali karakter dosen. Terlebih dahulu mahasiswa harus mampu mengenali karakter dosen agar memudahkan komunikasi dan adaptasi dengan dosen tersebut. Dengan mengenali karakter hingga kebiasaan seorang dosen, mahasiswa bisa lebih mudah mendekati dosen tersebut. Kamu juga bisa dengan mudah memahami maksud dan keinginan dosen tersebut terhadap materi ataupun metode pembelajaran yang diinginkan. Anggap saja latihan mengenal calon pendamping hidup ya.

Langkah kedua yang dapat diambil adalah disiplin. Usahakan dalam setiap janji ataupun kelas yang dipimpin oleh dosen killer, kamu datang lebih awal dari jam yang terlah ditentukan.

“Hadir minimal 5 sampai 10 menit sebelum beliau minta,”ungkap Suko Widodo.

Selain menghindari kemarahan dosen killer, ini juga bisa melatihmu menjadi individu yang disiplin di kemudian hari. Menariknya, tak sedikt dosen killer yang kemudian menjadi ramah kepadamu karena salah satu poin ini loh. Jadi, siap coba?

Ketiga, menguasai materi. Jika ada keperluan konsultasi maka mahasiswa harus menguasai materi yang akan dikonsultasikan sehingga materi yang akan didiskusikan pun akan berlangsung 2 arah dan mahasiswa akan semakin menyerap ilmu yang diberikan dosen. Meskipun berlabel “killer” tapi setiap dosen akan sangat senang jika diskusi yang dilakukan berlangsung dua arah. Selain menarik perhatian dosen, ini juga bisa mengasah kemampuanmu terhadap suatu bidang.

Selanjutnya, gunakan kalimat yang sopan dan santun. Anggaplah dosen sebagai orang tua sehingga jika ingin menghubunginya atau ada diskusi maka etika komunikasinya adalah dengan menggunakan kalimat yang sopan dan santun. Hindari pemakaian kalimat gaul yang sering dipakai saat nongkrong karena mungkin dosen ada yang tidak memahami arti kalimat itu sehingga tidak terjadi miskomunikasi.

Terakhir, gigih dan tetap semangat. Menakhlukkan dosen killer tidaklah mudah. Ada kalanya bosan dan capek dengan keadaan. Meskipun begitu, kamu harus tetap semangat dan pantang menyerah. Semenyeramkan apapun dosen yang ditemui, tetap kerjakan tugas dengan baik, disiplin, tepat waktu, dan berusahan semaksimal. Anggap dosen yang dikenal galak di kampus ini sebagai tantangan dan motivasi untuk terus belajar sehingga meraih nilai terbaik.

Itulah pembahasan terkait tips dan trik menghadapi dosen killer di kampus. Jika kamu bisa menguasai tips diatas, siap-siap kamu akan mendapat nilai A dari dosen killer? Kami tunggu ceritanya yaa!

 

Penulis: Sri Fatimah

Editor: Aisyah Wahdania

Related Posts