Hasri, The Scholarship Hunter : Niat Saja Tidak Cukup

Yogyakarta (22/3) – Dapat melanjutkan pendidikan S2 di perguruan tinggi yang cukup bergengsi tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi mereka yang mendapat kesempatan itu. Terlebih, usaha yang dicurahkannya tentu tidak main – main, niat saja tidak cukup. Ada usaha dan kerja keras yang harus dibayar. Begitupun dengan apa yang dialami oleh Hasri Ainun Hakiem, salah satu alumni HI UMY angkatan 2014 yang berkesempatan untuk mendapatkan beasiswa Global Korea Scholarship (GKS) yang disediakan oleh National Institute of International Education (NIIED), Korea Selatan.

Hasri yang kerap disapa dengan nama Aci ini memilih jurusan yang serupa disaat S1 nya dulu yaitu Hubungan Internasional di Sun Moon University, Korea Selatan dengan waktu tempuh 3 tahun (1 tahun pendidikan Bahasa Korea dan 2 tahun pendidikan master). Hasri menyampaikan bahwa niatnya untuk mendapatkan beasiswa tersebut dikarenakan oleh cita – citanya untuk menjadi dosen dan keinginan untuk meringankan beban orang tuanya.

Alih – alih memilih Korea Selatan karena serangan gelombang Hallyu atau KPOP, Hasri tertarik karena sebelumnya ia pernah melakukan student exchange saat S1. Menurutnya, sistem pendidikan Korea yang cukup kompetitif yang menjadikan dirinya tertarik untuk menempuh pendidikan S2 di negeri Ginseng tersebut. “Aku tertarik pada wilayah Asia Timur, mereka sangat kompetitif jadi nggak bisa santai dan main – main” ungkap Hasri.

Dalam persiapannya, Hasri mengaku bahwa ia membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengerjakan semua persyaratan yang dibutuhkan. Mulai dari persiapan IELTS, pengisian application form dan pemberkasan yang harus dikirim ke Korea. “Kalau pengalaman saya yang paling makan waktu itu personal statement, apalagi statement of purpose. Karena di statement of purpose kita perlu tulis rancangan judul tesis dan garis besar isi tesisnya, jadi semacam buat proposal tesis mini gitu, dan itu jelas butuh waktunya nggak sebentar,” ujarnya.

Selain itu, Hasri juga mengungkapkan bahwa berkas yang dibutuhkan cukup banyak sehingga prosesnya juga memakan waktu yang lama. Ia menyarankan untuk tidak menunda atau mengurus pemberkasan secara dadakan. Dari pengalaman Hasri ini, ia menekankan bahwa beasiswa GKS yang didapatkannya itu tidak hanya berbekal niat saja, karena pada akhirnya saat kuliah nanti akan ada tantangan lainnya yang dihadapi seperti tantangan komunikasi, budaya dari segi makanan dan juga ibadah.

Penulis : Fatimah Azzahro

Editor : Sakinah/Uke

Related Posts