Cermati dan Pahami Metode Kualitatif vs Kuantitatif Dalam Skripsi

Dalam penelitian ilmiah, ada dua metodologi yang sering digunakan, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Kedua metodologi ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan pilihan terbaik tergantung pada tujuan dan sasaran penelitian.

Metodologi kualitatif menekankan pada pemahaman subjektif dan mendalam tentang fenomena yang diteliti. Ini melibatkan pengumpulan data melalui wawancara, observasi partisipan, dan analisis teks. Metodologi ini lebih cocok untuk penelitian yang berfokus pada pemahaman fenomena sosial, budaya, dan persepsi individu. Adapun beberapa kelebihan metode kualitatif adalah:

  1. Fleksibilitas: Metode kualitatif memberikan fleksibilitas kepada peneliti untuk beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan dalam proses penelitian.
  2. Kemampuan untuk mengeksplorasi perspektif subjek: Metode kualitatif memberikan kesempatan bagi peneliti untuk mengeksplorasi dan memahami perspektif dan pandangan subjek penelitian.
  3. Kemampuan untuk memahami konteks: Metode kualitatif memberikan kesempatan bagi peneliti untuk memahami konteks dan lingkungan dalam mana fenomena yang diteliti berlangsung.
  4. Kemampuan untuk menangkap nuance dan kompleksitas: Metode kualitatif memungkinkan peneliti untuk menangkap nuance dan kompleksitas dalam fenomena yang diteliti, yang seringkali tidak terlihat melalui pendekatan kuantitatif.

Metodologi kuantitatif, sebaliknya, menekankan pada pengumpulan data yang dapat diukur dan dianalisis secara statistik. Ini melibatkan pengumpulan data melalui kuesioner dan skala, dan menggunakan teknik analisis statistik untuk menemukan hubungan antara variabel. Metodologi ini lebih cocok untuk penelitian yang berfokus pada hubungan antara variabel dan memperoleh hasil yang dapat diukur dan diinterpretasikan secara objektif. Berikut adalah beberapa kelebihan dari metode penelitian kuantitatif:

  1. Objektivitas: Metode kuantitatif menekankan pada pengumpulan data yang obyektif dan terstandardisasi, sehingga meminimalkan pengaruh subjektivitas peneliti.
  2. Kemampuan untuk membuat generalisasi: Metode kuantitatif memungkinkan peneliti untuk membuat generalisasi dari hasil penelitian ke populasi yang lebih luas.
  3. Kemampuan untuk melakukan uji statistik: Metode kuantitatif memungkinkan peneliti untuk melakukan uji statistik untuk menguji hipotesis dan memvalidasi hasil penelitian.
  4. Kemampuan untuk mengukur variabel: Metode kuantitatif memungkinkan peneliti untuk mengukur variabel secara terstandardisasi dan akurat.

Pada akhirnya, pilihan antara metodologi kualitatif atau kuantitatif tergantung pada tujuan dan sasaran penelitian. Bagi peneliti yang ingin memahami fenomena sosial dan budaya, metodologi kualitatif adalah pilihan yang tepat. Namun, bagi peneliti yang ingin memperoleh hasil yang dapat diukur dan diinterpretasikan secara objektif, metodologi kuantitatif adalah pilihan yang lebih baik.

Dalam kesimpulannya, tidak ada metodologi yang lebih baik secara absolut, karena pilihan terbaik tergantung pada tujuan dan sasaran penelitian. Oleh karena itu, penting untuk memahami kedua metodologi dan mempertimbangkan tujuan dan sasaran penelitian sebelum memilih metodologi yang tepat untuk skripsi.

 

Source: https://idtesis.com/ dan https://www.advernesia.com/

Penulis : Sibakhul Milad

Editor : Sakinah

 

Related Posts