Motivation Letter bisa dibilang menjadi syarat wajib bagi yang ingin melanjutkan studi ke jenjang Magister maupun Doktoral. Motivation Letter lebih fokus pada hal-hal yang bersifat praktis, seperti kamu harus mencantumkan pencapaian, kualifikasi, dan cita-cita yang realistis beda halnya dengan personal statement. Selain itu, menulis motivation letter perlu skema agar tulisan kamu lebih rapi, terstruktur, dan mudah dipahami.
Ini struktur motivation letter yang mungkin bisa mulai kamu coba
1. Contact Details
Kontak di sini dapat kamu isikan nama kamu, boleh beserta gelar, alamat email serta nomor yang bisa dihubungi. Kemudian, jangan lupa juga tuliskan nama/institusi yang kamu tuju.
2. Pembuka
Tidak hanya saat pidato atau sambutan, dalam penulisan pun kita tetap memerlukan kalimat pembuka. Untuk motivation letter kamu bisa memulai dengan perkenalan diri (usahakan data yang disajikan tidak sama dengan CV), alasan kamu mendaftar dan hubungkan dengan data, latar belakang, dan permasalahan bidang atau cakupan di negara atau wilayah kamu tinggal.
3. Isi
Inti dari inti sebuah motivation letter terletak pada isinya. Di bagian yang paling penting ini kamu bisa menceritakan cerita di balik pencapaian kamu, pengalaman, motivasi, dan juga tujuan kamu mendaftar beasiswa ini dan tujuan yang akan kamu raih nantinya secara kuat, rinci, dan realistis.
4. Kesimpulan/Penutup
Dalam kesimpulan atau penutup ini, kamu bisa menjelaskan rencana kamu dalam 5 tahun ke depan, memperkuat statement yang sudah kamu ceritakan pada bagian pembukaan dan isi motivation letter. Kemudian, kamu bisa meyakinkan pemberi program bahwa kamu adalah orang yang tepat menerima beasiswa ini.
Bagaimana, sudah ada percerahan untuk motivation letter kamu? Kalau belum, bisa dengan cara ini loh, singkat, padat, dan jelas.
Sumber : Novoresume.com dan Glints.com
Penulis : Idhea Cantika
Editor : Sakinah/Uke