Beragam Tipe Unik Mahasiswa Dalam Berburu Takjil di UMY, Tipe Manakah Kamu?

Sejak tahun 2022, UMY telah membagikan takjil gratis kepada mahasiswanya sebanyak lebih dari 5000 takjil. Tradisi yang telah dijalankan selama 3 tahun berturut-turut ini dilaksanakan dengan 2 cara, yang pertama adalah dengan sistem drive thru, dan yang kedua dengan cara mengikuti kajian sore hari di Masjid Kampus UMY. Ngabuburit cara baru ini telah mendapatkan atensi dan antusiasme yang tinggi dari mahasiswanya mulai dari hari pertama hingga menjelang akhir Ramadan. Beragam cara unik mahasiswa berburu takjil pun menjadi sorotan. Ada yang memilih mengantri berjam-jam sebelum pintu drive thru dibuka, ada yang berjalan kaki ke Masjid Kampus, bahkan ada yang memilih keduanya. Berikut tipe-tipe mahasiswa UMY dalam mengambil takjil di kampus.

Mahasiswa ‘praktis’. Tipe ini adalah tipe mahasiswa yang paling umum terlihat selama pengambilan takjil berlangsung. Mahasiswa praktis adalah mereka yang mengantri cukup lama dengan sistem drive thru demi sebungkus bekal berbuka puasa. Dengan starter pack mereka menggunakan motor, helm, pakaian tertutup, dan KTM, mereka dengan riang gembira berhasil membawa pulang sekotak nasi dan segelas minuman.

Mahasiswa ‘haus ilmu’. Tipe ini adalah tipe top tier (teratas) dari semua tipe karena tidak hanya segelas penghilang dahaga saja yang dicari, tetapi segudang ilmu agama juga turut diraih. Di samping berburu takjil, mahasiswa tipe ini rela berjalan kaki menuju Masjid Kampus UMY untuk mendengarkan kajian-kajian Islam di sore hari menjelang berbuka. Tidak hanya menu berbuka yang mereka dapatkan, namun pahala juga diborong oleh mahasiswa tipe ini.

Mahasiswa ‘oportunis’. Mahasiswa tipe ini merupakan gambaran mahasiswa yang mengambil semua kesempatan yang ada dengan mengambil takjil pada saat drive thru dan juga di Masjid Kampus. Beberapa mahasiswa yang sudah mengambil takjil secara drive thru juga turut mengambil di Masjid Kampus setelahnya. Ide yang out of the box ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pada saat berbuka di petang hari sekaligus untuk makan di malam hari demi meminimalkan pengeluaran di bulan Ramadan. Selain di Masjid Kampus, biasanya mahasiswa oportunis ini memilih berbuka puasa di masjid terdekat tempat tinggal mereka setelah mengambil takjil drive thru di kampus.

Mahasiswa ‘apes’. Tidak sedikit juga mahasiswa yang berada pada tipe ini. Mahasiswa yang rela mengantri lama untuk mendapatkan takjil ternyata tidak selamanya berhasil membawa pulang kotak takjil. Hal ini dikarenakan antrian motor mahasiswa yang overloaded, membuat kampus kehabisan stok takjil. Selain itu, ada pula mahasiswa yang tidak membawa KTM/foto KRS, tidak menggunakan helm, dan berboncengan dengan lawan jenis yang mengakibatkan mereka tidak memenuhi kriteria penerima takjil, sehingga mereka harus pulang dengan tangan hampa.

Demikian ragam tipe mahasiswa UMY dalam berburu takjil di Kampus. Apapun tipe kamu, jangan pernah putus semangat dalam menyempatkan waktu sebentar untuk pengambilan takjil di kampus. Semua ini merupakan bentuk ikhtiar ‘kecil’ dari kampus dalam menyejahterakan mahasiswanya melalui takjil ini. Selamat menunaikan kewajiban Ramadan, semuanya!

 

Penulis : Muh. Fauzi Usman Tunreng

Editor : Sakinatudh Dhuhuriyah

Related Posts