Sebagai mahasiswa baru yang hidup di tanah rantau, tentu harus bisa menjaga sikap dan menjunjung nilai-nilai yang ada di lingkungan rantaunya. Mahasiswa baru yang hidup di tanah rantau, tidak bisa memposisikan dirinya sebagai orang yang hidup di lingkungan tempat tinggalnya dulu. Karena itu, beberapa hal berikut ini harus diperhatikan dan dihindari oleh mahasiswa baru yang tinggal di tanah rantau.
- Hidup dengan gaya Hedonisme
Kebiasaan ini adalah kebiasaan yang hampir semua mahasiswa baik baru atau sudah lama di tanah rantau lakukan. Merasa bebas dan hidup sendiri di tanah rantau membuat kadang kelepasan menikmati hidup. Terlebih mahasiswa yang berasal dari pedesaan, biasanya cukup takjub dengan gemerlap dunia perkotaan tempat belajar di perguruan tinggi. Semua fasilitas hampir lengkap tersedia, seperti pusat perbelanjaan, café, restoran, hingga tempat wisata. Hal-hal tersebut tentunya menjadi godaan tersendiri bagi para mahasiswa perantauan yang harus menghemat uang.
Ketika menghabiskan uang pasti akan terasa asik dan menyenangkan bukan? Apalagi menghabiskannya dengan berkedok wisata, nongkrong di café, dan berbelanja. Tapi, saat tanggal tua pasti merengek untuk minta uang saku bulanan atau ujung-ujungnya makan mie instan. Jangan sampai terjadi ya kawan!
2. Asal ikut Organisasi
Mahasiswa baru dikenal sebagai mahasiswa polos yang masih buta tentang dunia kampus. Mahasiswa yang masih meraba-raba tentang apa yang ada di dalam kampus. Maka jangan heran jika mahasiswa menjadi sasaran empuk para pegiat organisasi. Tidak ada salahnya untuk menjadi anggota organisasi tertentu. Tetapi maba harus berhati-hati, sebab banyak bermunculan organisasi berbalut politik bahkan radikal. Jadi, sangatlah penting untuk mencari tahu terlebih dahulu informasi seputar organisasi jika kamu ingin bergabung di dalamnya.
Selain itu, biasanya karena masih semangat mahasiswa baru biasanya mengikuti semua organisasi atau Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Ujung-ujungnya keteteran dan berakibat tugas kuliah tertinggal.
3. Introvert Life’s
Ini biasanya adalah jalan yang diambil oleh mahasiswa overthinking. Artinya, karena merasa takut dan khawatir terjerumus pergaulan akhirnya menutup diri. Mahasiswa ini juga biasanya mengalami Culture Shock karena tidak terbiasa dengan kebiasaan adat, tradisi dan budaya yang ada di tanah rantau.
Padahal di tanah rantau kamu membutuhkan kerabat seperti teman. Sebab, keadaan yang jauh dari orang tua dan hidup sendiri. Jadi, yuk selektif memilih kegiatan, agar tidak menjadi mahasiswa pasif dan introvert.
4. Membuat Onar di tempat umum
Jika sebelumnya kita membahas tentang mahasiswa yang introvert, kali ini kita membahas tentang mahasiswa baru yang kelewat aktif. Mahasiswa ini biasanya dikenal humble, sehingga memiliki banyak teman dan menghabiskan waktu bersenang-senang. Namun kadang sikap tersebut membuat mahasiswa ini kelepasan seperti, tertawa dan bercanda berlebihan sehingga membuat keributan. Misalnya saja, mengundang teman-teman berkumpul di kosan untuk karaokean. Akibatnya mengganggu penghuni kos lain, sikap ini bisa saja membuat mahasiswa tersebut dikenal tidak sopan.
5. Pola Hidup Tidak Sehat
Duduk di bangku kuliah tidak heran jika mahasiswa heboh mencoba kuliner sana dan sini. Apalagi terdapat aplikasi Gojek dan Grab yang akan mempermudah delivery order makanan. Menjadikan semuanya lebih praktis dan cepat. Kebiasaan ini tentu mendukung bukan? Mahasiswa akan mencoba berbagai macam makanan tanpa memperhatikan pola hidup sehat. Seperti mengomsumsi makanan cepat saji berlebihan dan makanan berkolestrol.
Penulis : Gina Fauziyah
Editor : Sakinah